Mesin CNC Bubut Leanturn Buatan Anak SMK Solo Diminati Pangsa Pasar

 


Mesin CNC Bubut Leanturn ke pangsa pasar domestik ini pencapaian yang luar biasa. Apalagi mesin tersebut hasil kolaorasi SMK St. Mikael, Politeknik ATMI Solo, dan PT. ATMI Solo.

Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto dalam keterangan, Minggu (19/12/2021).

Ia mengatakan, mesin CNC Bubut Leanturn ini sudah masuk ke dalam aplikasi SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah). Tentu, kolaborasi satuan pendidikan vokasi dan industri ini wujud link and match.

“Produk CNC buatan SMK St. Mikael ini juga telah melewati uji aspek presisi, aspek durability, dan aspek konsistensi kepresisian dalam ribuan jam produksi, sudah sesuai standar industri,” ungkapnya.

Baca Juga : Optimistis! Wujudkan 15 Juta Talenta Digital Inovasi Setiap Tahun

Dia berharap, sekolah-sekolah yang lain dapat mencontoh praktik baik ini, sehingga nanti bisa mencipta produk-produk lain yang bermanfaat melalui proses pembelajaran pembelajaran berbasis industri (teaching factory) dan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) di satuan pendidikan vokasi.

Rikan siswa memiliki pengalaman yang riil saat belajar layaknya belajar dengan suasana dan budaya kerja di industri,” ucapnya.

Kepala SMK St. Mikael Surakarta Maryata mengatakan, sejak peluncuran produk Mesin Bubut CNC Leanturn di Kolese Mikael Surakarta pada Agustus lalu, pihaknya terus mengolaborasikan langkah strategis dengan industri.

“Ada tiga langkah yang ditempuh dalam berkolaborasi dengan industri. Yakni komunikasi, komunikasi, dan komunikasi secara terus-menerus untuk meyakinkan industri menjalin kerja sama yang berkelanjutan,” katanya.

Ia mengatakan, Mesin Leanturn yang merupakan seri mesin EDU CNC, yaitu seri Edulathe dan Edumill, saat ini akan dikirim ke pihak pengguna.

“Dari seri-seri lama yang pernah dibuat, setidaknya sudah ada 45 unit yang sudah disalurkan kepada pengguna, yang kebanyakan dari SMK dan Politeknik,” terangnya.
(nas)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

podcast ngaco indoposco

ngaco

414 Orang Positif Omicron